Moringa atau kelor
adalah sebutan nama dari sebuah jenis tanaman yang dikenal banyak memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Tanaman ini banyak ditemukan di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Keberadaan tanaman ini banyak dijumpai sebagai tanaman pagar di sekeliling halaman rumah. Dahulu sebelum terkenal akan manfaatnya, masyarakat Indonesia hanya mengenal sebagai tanaman penangkal ilmu sihir. Seiring dengan perkembangan informasi manis tanaman ini akhirnya banyak masyarakat Indonesia mengkonsumsi daunnya.
Daun kelor juga diyakini mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang sangat bermanfaat pada masa pandemi virus corona seperti sekarang ini. Seperti diketahui, dengan kekebalan tubuh baik, potensi terpapar virus corona bisa makin kecil. Selama ini masyarakat juga memanfaatkan daun kelor sebagai bahan makanan sehari. Dilansir dari WHO, mengonsumsi daun kelor membantu perkembangan tubuh dan menjadi bahan obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit.
Moringa tidak lain adalah Tanaman Kelor dengan nama ilmiah lengkapnya Moringa Oleifera. Habitat asli tanaman kelor banyak ditemukan di wilayah Asia Selatan sekitar kaki perbukitan pegunungan Himalaya India (Sharma et al, 2011). Di beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebaran tanaman kelor sangat cepat hingga di wilayah Asia Barat – Timur sampai juga di wilayah Afrika Timur – Barat dan daratan Amerika serta Eropa (Fahey, 2005). Manisnya informasi kelor berawal dari hasil penelitian Fuglie LJ pada tahun 1999 seseorang peneliti pertama yang melakukan research pada tanaman kelor dan menyebutnya sebagai “The Miracle Tree” karena dalam tanaman kelor banyak mengandung nutrisi. Sehingga hasil penelitiannya dituangkan dalam buku “The Miracle Tree: Moringa oleifera: Natural Nutrition for the Tropics” (Church World Service, Dakar. 68 pp.).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan berpesan bahwa “Adanya musibah wabah Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor”. Pertanian tidak berhenti dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia agar lebih baik, dimana sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional.
Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan telah membuat beberapa inovasi pengolahan hasil dari moringa alias kelor. Berbagai inovasi olahan tersebut dibuat oleh Widyaiswara Departemen Pengolahan Hasil Pertanian. Olahan tersebut antara lain mie kelor, es krim kelor, stik kelor serta teh kelor. Banyak masyarakat telah mengadobsi berbagai olahan ini dengan banyak ragam dan rasa. Dengan sentuhan teknologi maka moringa atau yang biasa dikenal dengan kelor ini bisa memberi nilai tambah apalagi dikemas dengan packing yang menarik. Bernilai ekonomis tinggi serta kaya manfaat, daun kelor kaya akan vitamin A, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6, serta vitamin C, mineral, dan senyawa tanaman bermanfaat lainnya.
Seiring hal tesebut, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan semua wajib mendukung program strategis Kementan. “Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm akan tetapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dimulai dari cara penanganan panen yang baik (Good Handling Practices), proses pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tambah dan daya saing hingga pengemasan yang menarik,” ujar Dedi. SY/YNI
Sumber: Swadayaonline.com